Senin, 26 Juli 2010

..the border..

(Hongkong, 16)

Shenzhen adalah bagian dari negara China yang paling dekat dengan Hongkong. Kalau hanya ingin masuk ke negara bagian ini saja, orang Indonesia (dan orang dari beberapa negara tertentu lainnya) tidak perlu mengurus visa di Kedutaan Besar China terlebih dahulu, tetapi cukup mengurus visa on arrival, visa yang diproses diperbatasan...Umur visa hanya lima hari dan hanya untuk memasuki lokasi tertentu yaitu daerah Shenzhen Economic Zone (SEZ) ...jadi maksudnya silakan main ke situ untuk belanja saja, keperluan lain? nehiii...pinter juga ya...

...jadi begitulah, Tony the guide, hanya mengantar kami sampai perbatasan saja, dia tidak ikut menyeberang (sudah bosen kalik)...di Shenzhen nanti kami akan dipandu oleh native guide dari sana (ooo...Tony pembagian tugas nih dengan tour guide Shenzhen..). Sebelum berpisah, berpose dulu dengan Tony dipelataran gedung imigrasi. Tony berjanji akan menjemput kami kembali di tempat yang sama, kapan itu? nanti sore!....haallaaah.....kirain kapan!

...kami mengurus visa masuk Shenzhen untuk mendapatkan visa group. Syarat visa group ini, masuk dalam jumlah yang sama, pulangnya juga dalam jumlah yang sama, kalau lebih atau kurang bakalan rame! Kalau ada yang kena urusan, pulangnya sendirian dan berenang! haha..haha..(haha ngeri maksudnya!) Begitu wanti-wantinya...Kami sih diuruskan semuanya oleh tour group kami, jadi kalau ditanya bagaimana mengurus visanya saya ya tidak bisa menjawab dengan pasti...soalnya saya hanya cukup mengisi formulir kedatangan dan kepulangan saja...(itupun anggota group yang lain malah dituliskan oleh tour guidenya..)



...Nah, ini saya sudah berada di balik gedung imigrasi, artinya saya sudah lolos dari skrining dan sudah masuk wilayah Shenzhen...

Pemeriksaan lumayan ketat, diteliti dokumen kami satu persatu, dibandingkan wajah kami dengan foto yang ada pada paspor. Masuk Shenzhen tidak boleh membawa sayuran (idiih...siapa yang mau bawa kol kesitu?) juga tidak boleh bawa daging-dagingan apalagi binatang. Aturan ini diberlakukan untuk melindungi Shenzhen dari penyakit binatang atau hama tanaman yang sangat mungkin terbawa dari luar. Shenzhen adalah negara pertanian-nya China dan oleh karenanya perlu dijaga dan dilindungi...hmmm...

Beda dengan kalau mau masuk Hongkong, tidak ada larangan untuk membawa sayuran ataupun daging olahan karena justru di Hongkong konon dilarang ada binatang, jadi tidak ada yang bakalan ketularan! Bener nggak sih? Itu cerita si Tony, tapi sepertinya berlebihan amat ya? anybody knows the truth?

..Adindut Erlis nampang di ATM Bank Of China, memang cuma numpang nampang siih...tapi bukan karena nggak tahu caranya ambil duit di ATM China lho, melainkan karena sangunya memang sudah banyak! Ngapain juga ambil duit lagi? hehe...tos, dik!!


Setelah lolos dari perbatasan, kami perlu punya mata uang setempat seperlunya untuk yaah..belanja-belanja.. :) Tepat di belakang gedung imigrasi langsung ada warung money changer...saya tukar selembar US dolar saya dengan Chinese Yuan Renminbi, mata uang China, yang sering disebut dengan yuan atau RMB, 1 Yuan sekitar Rp. 1.470 kurs pada saat itu...



...wajah tenang karena yuan telah ditangan...ihiir....


...berpose dengan latar belakang pemeriksaan oleh China Customs..


...mobil patroli Bea Cukai di lingkungan kantor imigrasi, lucu imut kayak bajaj.. :)


...ada konter polisi, amit..amit...semoga tidak pernah masuk ke situ...

...gedung imigrasi sudah mulai kami tinggalkan, waktunya mencari bus jemputan yang akan membawa kami keliling Shenzhen. Cuaca pada hari itu terlalu cerah alias panas...topi atau payung akan sangat membantu bagi yang kuatir item atau pusing...minum air putih dianjurkan supaya tidak dehidrasi...


Tidak ada komentar: