Rabu, 29 Oktober 2008

PindaH GolongAN..

Wiken sore kemarin, terjadi dialog seru antara Ulan dengan papinya. Rupanya mereka sedang membahas golongan darah. Sambil memegang buku "Menu Sehat Sesuai Golongan Darah"..papi menjelaskan kepada Ulan bahwa..orang akan sehat bila asupannya disesuaikan dengan kebutuhan yang dilihat dari golongan darahnya. Di buku itu diterangkan makanan dan minuman yang cucok untuk suatu golongan darah, juga yang harus dihindari.

Kemudian Ulan nyeletuk: "golongan darah yang boleh maem indomie apa pi?"
Papi: "emang kenapa?"
Ulan: "Ulan mau pindah ke golongan darah itu saja...sualnya Ulan suka indomie..."
Papi: #?@!

Senin, 27 Oktober 2008

pentas AICINDA


Hari Minggu kemarin, kakak Ulin dan teman-taman sanggar tari Bali-nya dapat undangan untuk pentas memeriahkan acara AICINDA (Anak Indonesia Cinta Damai) yang diadakakan di Hall Universitas Tarumanegara dalam rangka memperingati Hari pendidikan Nasional, Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda dan Hari Ibu. Tema acara adalah: Tolong Menolong, Hidup Rukun dan Cinta Damai. Acara ini diawali dengan pelaksanaan aneka lomba yang diikuti oleh 750 anak, dari berbagai kalangan dan agama.




Kakak beserta kesebelas temannya menghibur anak-anak peserta lomba dan pengunjung lain dengan menampilkan tari Manuk Rawa. Acara sukses..dan kakak senang dapat tambahan pengalaman.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Kado

Setelah beberapa hari belum nemu-nemu ide juga untuk kado ultah papi...susah juga cari sesuatu yang diperlukan, unik, dan papi belum punya... akhirnya setelah mikir berhari-hari...alhasil...tara...! (sebetulnya yang penting, kita bisa ikutan pake juga! sip!)




Rabu, 08 Oktober 2008

Unik di pinggir Arus Balik...

Sebagai mudikers, menjalani arus balik adalah kesenduan tersendiri. Arus balik berarti selesainya kehebohan dan kegayengan berlebaran bersama orangtua tercinta. Mulai bubarnya kerumunan sanak kadang untuk kembali ke pos masing-masing. Usainya acara piknik: menikmati aneka kuliner khas, berkunjung ke pasar dan memborong barang-barang khas, nyantai di rumah Yangti tanpa harus memikirkan pekerjaan kantor (anak-anak bebas dari mengerjakan PR...). Atus balik...berarti balik ke dunia rutinitas...bangun pagi, ngantor, tidur, bangun lagi, ngantor lagi....aaarrrgghhh...

Maka, detik-detik arus balik, sebelum benar-benar sampai pada pos, susuh terakhir, perlu dinikmati dengan secermat-cermatnya. Yang kulakukan pada saat bergabung dengan kemacetan jalanan arus balik adalah meng-klik! aneka hal unik di pinggir arus balik.


Jualan aneka bentuk kerajinan bambu, terpajang lucu, dipinggiran Ungaran.
Cething itu bisa buat tempat nasi. Sedangkan tampah bisa untuk menjemur brambang..

Deretan waluh, menggoda di pinggiran Boyolali. Seringnya aku beli dua buah
yang gedhe banget...untuk jadi pajangan di ruang tamu. Dia tahan beberapa bulan lho kalau dibiarkan utuh. Hanya setelah waktunya disembelih....wah..bingung deh cara menghabiskan..
harus segera dibagi-bagi ke tetangga, kalau tidak..keburu busuk nanti!


Aneka wajan dari yang mungil sampai yang raksasa, pating grandhul di pinggiran jalan di Ungaran juga...


Selasa, 07 Oktober 2008

Scenic View Arus Balik

Sangat asyik menangkap awan dan sun set saat perjalanan arus balik.
Suasana begitu mendung, sendu...seolah mewakili suara hati
Betapa kita masih pingin berlama-lama untuk...MUDIK!!!
(Namun tugas kantor dan daily routine telah menanti...aaarrgghh..)
Gunung Merbabu di balik pagar jeruji, Boyolali.

Awan berbentuk "Semar bertutur" di ambang tol Kanci

Semburat merona, sunset di Losari...


Rintik-rintik terpadu awan dan Sun deem, di Brebes...

Mendung, di Tegal..


Mendung, di Tegal....

Seperti dongeng "The Wizard of Oz"...
Di Kendal...

AngpaO

Ulin, Faiz dan Ulan sedang antri....Tante Lis sudah buka dompet..."angpao time!"...mudik makin seru karena karena ada angpao!

ZiaraH YangkunG

Paket pokok yang tidak boleh terlewat adalah ziarah ke makam Yangkung dan mendoakan beliau agar segala amalnya sewaktu masih sugeng diterima di sisi Allah SWT. Semoga Yangkung dijauhkan dari siksa kubur...dan betapa kami, anak-cucunya, begitu ingin suatu saat dipertemukan kembali dengan Yangkung di Syurga....amin...

Senin, 06 Oktober 2008

Pertemuan Trah SontowijayaN

H+3 ndalem Cdr tahun ini dapat tugas menerima atau ketempatan pertemuan keluarga almarhum Bapak, trah Sontowijayan...jadi rame deh! Yangti sebagai Shohibul Bait menyampaikan tausiah, pesan dan nasehatnya....Alhamdulillah sukses acaranya...Tahun depan diadakan di Jawa Timur...Can't wait!


Main ke Mbak Lin

Mbak Lin adalah kakak Mbak Mis, rumah juga tidak berjauhan. Lebaran ini kita sempatkan juga main ke sana. Wah, ternyata halamannya banyak pohon mangga dan sedang pada berbuah...pucuk di cinta ulam tiba deh...(maksudnya?).
Trus juga...ternyata MBak Lin punya sambilan menerima foto studio di rumahnya..jadi ada kelengkapan back ground foto studionya...Sebagai tamu yang usil, kita tidak sia-siakan kesmepatan ini...dan semuanya berpose di studio mini ini dengan menjepret sendiri menggunakan kamera masing-masing...Hasilnya..bisa dong dibandingkan dengan punya mas Darwis Triadi..(kenapa tidak bisa?)


Foto Unge, mlongo tapi tetap imut!

Lakone, sendu dan romantik...

Tante Lis dan Om Yoko dengan para anak angkat!




LaskaR Pelangi

Dekat rumah Mbak Mis...ada masjid yang di depannya ada SD Muhammadiyah-nya. Ulin Ulan langsung berpose di depannya...jadilah mereka "laskar pelangi"...(kebetulan Ulin dan Ulan memang murid SD Muhammadiyah kok di jakarta...jadi laskar pelangi juga khan?)

Main ke Mbak Mis

Mbak Mis adalah putri ragil Bude Zen. Rumahnya tak jauh dari rumah Bude...kami cukup jalan kaki saja untuk main ke sana..tak lupa bawa kamera! Klik!..


Berpose "nimbo"

Mbak Mis punya sapi dua, tapi kandangnya agak jauh nun di sana, jadi sebagai figuran: ini foto sapi tetangga depan rumahnya...bentuknya sama aja khan? Manis ya, mulus!

Nuansa Kuliah Kerja Nyata (KKN), kita membelah ladang kacang tanah...




Pose Trah Masyhuri

Inilah sebagian kecil keluarga dari pihak ibu yang ngumpul saat kami sowan ke sana.
Mereka adalah para Pakdhe dan Budhe serta putra-putri dan cucu-cucu...

SungkeM

Naah...ini momen yang ditunggu-tunggu...sungkem time! Sudah menjadi tradisi, sungkeman dilaksanakan begitu kita pulang dari lapangan selepas melaksanakan sholat Ied, dan sebelum tetamu para tetangga berdatangan. Sungkeman dimulai dari keluarga yang paling tua kemudian diikuti yang lebih muda. Yang menjadi penyakit tahunan...sungkeman ini selalu membuat kami semua mewek terharu...yang kasihan adik yang paling bontot...pas kita yang paling tua sungkem dan nangis..dia juga sudah letularan nangis...padahal belum dapat giliran sungkem...kasihan nggak sih, nangisnya jadi paling lama hahaha
Kelar sungkem dan mewek...kami sambil ketawa-ketawa aneh segera membersihkan wajah dan merapikan make up...khan mau banyak tamu...

Sungkem Yangti di ndalem Cdr..

Sungkem Mbahkung dan Mbahti di ndalem Kst...


Sungkem Yang Dar di Klaten...

Sungkem Yang Poek di Klaten...


Sungkem Yang Pus di Purwodadi
Sungkem Yang Zen di Purwodadi





Sholat Ied

Sholat Ied keluarga Cdr, kita bergabung dengan jamaah lain di lapangan Kottabarat. Cuaca cerah, kita datang in time, jadi cukup waktu untuk mencari tempat strategis dan mengumandangkan takbir...



Ulan sholat sambil bawa camilan, maklum bayi...

Kakak Ulin mencatat dengan tekun isi khotbah di catatan khusus Ramadan, tugas dari sekolah.



Tamu JauH


H-1 Cdr kedatangan tamu, Pak Heri dan keluarga. Mereka sedang dalam perjalanan mudik dari Jakarta ke Kediri...Tak sangka lho mereka bisa ketemu kita di Solo...Karena ini kejadian langka...jadi perlu diabadikan..klik!

Malam TakbiraN

H-1 di rumah Mbangkung nyaris sudah full team! Semua yang mengabarkan bisa datang telah ngumpul. Mbahkung dan Mbahti yang sehari-hari hanya berdua saja...pada momen menjelang lebaran ini kedatangan 24 anak-anak dan cucu-cucunya...kebayang nggak sih ramenya? dan banyaknya yang harus dimasak di dapur untuk menghidupi mereka?...


Malam takbiran kita mengumandangkan takbir di rumah Mbahkung, setelah sholat maghrib berjamaah. Seneng rasanya bisa bareng-bareng seperti ini....momen yang hanya bisa terwujud setahun sekali...


Begini suasana buka bersama di rumah Mbahkung...anak cucu Mbahkung ini ukurannya pada jumbo...jadi kebayang nggak kalau ngumpul ber-24! wah...udah..kayak paasar...


Menu utama berbuka: bebek goreng...sedep!

Mudik Kesampaian

Akhirnya...sampai juga kita di tempat tujuan. Senang berjumpa Yangti yang sehat wal afiat dan siap menyambut para anak cucu yang mau pada ngebyuk!
Begitu sampai rumah Yangti...well inilah my sweet old susuh...segera kejelajah kebon Yangti sambil membawa senjata andalan: kamera! Klik..klik...klik!!


Buah markisa Yangti. Pating grandul. Batang berduri itu bukan batang markisanya lho
kebetulan aza buah markisa nongol dekat batang euphorbia...jadi seolah-olah ada euphorbia berbuah markisa deh!

Bunga markisa Yangti


Bunga di halaman depan rumah Yangti, ada bijinya..

Bunga lain lagi..

Melati andalan...suka dipetik untuk mengharumkan ruangan,
suka dipetik untuk ditabur di makam Yangkung...





Mudik Scenic View

Karena start dari Bandung..maka rute yang kami tempuh separuh jalur selatan...separuh jalur pantura...Alhamdulillah lancar tanpa hambatan...

*Ufuk di Jatinangor*
Sampai Jatinangor masih gelap..tampak sinar matahari berusaha keras menyeruak diantara siluet pepohonan di sepanjang jalan...indah dan mempesona..

*Alas Roban*

Hasil bidikan Alas Roban ini dipikir-pikir kok kayak lukisan yang di rumah ya? hanya para pohon jati ini terlihat meranggas karena memang musim panasnya luar biasa panas..
*Alas spanduk di Alas Roban*
Jejeran spanduk suatu produk ini nyaris menyaingi jejeran pohon jati di Alas Roban...tapi bikin meriah juga..jadi kental nuansa mudiknya...jadi biarin aja ah..


*Pemandangan jamak di jalur mudik-over load*