Minggu, 31 Mei 2009

Colorful Market

Pasar Njondhil!

Beberapa meter dari susuh kami di Bandung, setiap hari Minggu muncul pasar kaget yang kami beri julukan "Pasar Njondhil", karena njondhil dalam bahasa jawa adalah ekspresi untuk kegiatan kaget. Halah.
Pagi tadi, saya dan anak-anak iseng ke sana...bukan niat untuk beli sesuatu karena memang sedang tidak ingin sesuatu...
Saya hanya pingin merekam melalui gambar, betapa pasar dengan dagangan sederhana, harga murah dan dirubung masyarakat kelas tertentu ini sebenarnya mengandung gairah hidup yang warna-warni...ibarat kata ceria dalam kesederhanaannya..
Ini buktinya...

Balon aneka warna, dijamin anak kecil yang ikut ke pasar ini pasti segera menuding-nudingnya, minta dibeliin...

Huruf-huruf yang terbuat dari gabus yang dicat aneka warna, siap dirangkai menjadi kata sesuai pesanan...

Another kind of balloon..


Sepatu dan sandal krok-krokan! Meski tiruan, tapi heboh juga bukan?

Gombalan, selimut penghangat, cucok untuk udara sejuk Bandung..

Tali sepatu, sepasang riga ribu. Boleh gak ya beli sepasang tapi warnanya tidak sama?

Topi...topi...topi....

Kembang plastik...

Benang...

Celengan plastik, tutup plastik, wadah plastik..serba plastik...

Nah yang ini tidak plastik, asli dari kebon! Seger murah!

Minggu, 24 Mei 2009

Ulin ujian Puspawresti...

Kalau si adik Ulan ujian tari Manukrawa, maka si kakak Ulin ujian tari Puspawresti. Tari Puspawresti ini termasuk tari yang biasa ditarikan oleh penari remaja dan dewasa. Biasanya pula tari ini disajikan pada perhelatan pernikahan yang menggunakan adat Bali. Rasanya baru beberapa waktu yang lalu, Ulin menjadi perangkat pendamping pengantin yang tugasnya hanya berdandan dan mesam-mesem menemani pasangan pengantin berjalan menuju pelaminan...kemudian kakak-kakak sanggarnya menarikan tari Puspawresti ini. Lha kok sekarang Ulin justru sudah mendapat giliran manarikan dan ujian Puspawresti...betapa waktu begitu cepat terbang berlalu...

Berpose bersama juru rias, sebelum manggung.

Senyum manis penari Puspawresti....

Lumayan mantap, alhamdulillah hapal semua gerakan...

Tinggal nunggu pengumuman, semoga lulus ya nak, amiin..








Ulan ujian Manukrawa

Siang tadi, bertempat di Pulogadung Trade Center, Ulan bersama teman-temannya ujian tari Bali yang berjudul "Manukrawa". Di depan tiga juri yang menilai, Ulan cukup percaya diri berlenggak lenggok sesua gerakan manuk yang lincah...sepertinya sih lulus!

Finishing touch by the make up artist..

Bergaya dulu dengan papi...

Beraksi di panggung....

Lirikannya maut!

ke 70 tahun

Tahun ini Yangti alhamdulillah telah memasuki usia 70 tahun...alhamdulillah relatif sehat...
Semoga selalu sehat, Yangsti sehingga bisa menyaksikan Ulin Ulan dan cucu-cucu lain tumbuh berkembang...amiin...

Kamis, 21 Mei 2009

Anak Kreatif, Anak Indonesia...

Hari Jum'at yang lalu, Ulin dan Ulan bersama teman-temannya dari Sanggar Tari Bali Thirtasari mengikuti kuiz anak-anak "Anak Kreatif, Anak Indonesia"...wah rame dan senang sekali mereka. Kakak Ulin menjadi juru bicara kelompoknya, dan alhamdulillah kelompok mereka juara pertama. Selamat! Alhamdulillah!










17th anniversary

mensyukuri kebersamaan kami selama 17 tahun dalam ikatan pernikahan, diselimuti doa dan restu dari yangti, mbahti dan mbahkung...

Rabu, 20 Mei 2009

Cicit...

Dipta

Tanggal 8 Mei 2009 yang lalu, mbahkung dan mbahti sangat berbahagia karena telah lahir cicit pertama mereka, Dipta. Cicit laki-laki yang gemuk dan sehat. Selamat buat mama dan papanya: Sari dan Didit. Semoga Dipta menjadi anak yang saleh. Amin.

Sabtu, 16 Mei 2009

Rakernis

Kelar cuti langsung dihadang tugas kantor yang bajibun aarrgghh banget deh! Salah satunya langsung rakernis, di luar kota, dua hari..
Sebagai pelipur lara hati yang sebetulnya masih pingin berlama-lama cuti, di area rakernis kitorang lakukan hobi seperti biasa...hunting gambar, hasilnya ini dia..


Lokasi rakernis di waktu malam....

Beginilah penampakannya di pagi hari...


Kamar ungu, jatah saya bermalam...
Di bawah ini, keadaan kebun sekitar...









Rabu, 13 Mei 2009

Special Thanks to...

(umroh, step 39)

Duhai Rob,
terimakasih tiada terhingga...
atas segala karunia yang telah Dikau limpahkan kepada kami...
atas kesehatan...
atas rizki...
atas kesempatan...
atas cinta...
atas segala hal yang membuat kami mengalami semua ini...
ingatkan kami tuk tak lupa bersujud syukur...
ingatkan kami tuk tak lupa diri...
ingatkan kami..
ingatkan kami...




For the dearest hubby,
thanks a lot for taking me everywhere you go...
thanks so much for hugging me anytime...
Without you..
I may go nowhere..
Love you for your love..
Love you......
Umroh, The End

Khatam!

(umroh, step 38)

Dengan kemampuan ngaji yang ala kadarnya ini, maka tekad untuk khatam selama umroh memang agak terlalu berani...tetapi...
Hitung punya hitung, kalau hanya ada enam atau tujuh hari efektif untuk bisa mengaji, maka per hari harus setidaknya kelar lima juz....(weleh-weleh)...harus diakalin nih (horok?!)...
Kiat pertama, curi start mulai ngaji saat di awang-awang perjalanan dari Jakarta ke Madinah...
Biarlah yang lain pada angler, kita dengan tekun buka Al-Qur'an...sesekali orang yang lewat melirik heran...entah membatin apa..cuek aja! kita ada target bung! kata kita dalam hati... Di langit itu, terbaca empat juz...lumayan....

Di Madinah, di Makkah dan di Jeddah jadwal ngaji harus diperketat lagi, banyak-banyak ngaji saat di masjid, saat menanti adzan, saat menanti diantara dua sholat...karena tidak mungkin ngaji saat di hotel (kondisi badan pasti sudah letih, dan bantalnya itu...oh begitu menggoda...zzz...zzz...), tak mungkin ngaji saat perjalanan ziarah atau tour..karena bersaing dengan pemandangan indah dan pemotretan (halah!)...
Ternyata ngaji hanya di masjid cukup berbahaya untuk pencapaian target khatam, maksudnya waktunya tak bakalan cukup...akhirnya terpaksa ngaji di tempat yang agak aneh-aneh...di lobby saat nunggu teman serombongan yang belum juga ngumpul untuk melakukan suatu kegiatan bersama..., di bus yang dipastikan pemandangannya hanya gurun dan gurun dan sudah difoto...

Hari terakhir masih dua juz tersisa, aduh piye iki...dilema antara ngaji dengan belanja...(hush!)
Ah, masih ada waktu saat perjalanan terbang pulang...
Sempat di pesawat ngaji sebentar, tapi karena tenaga yang tersisa sudah tinggal tipis, ternyata hanya kelar satu juz....Sampai di Bandara Jakarta masih tetap tersisa satu juz! Alamak!
Dengan semangat membara, kekuatan pikiran bahwa akan mampu mencapai target, maka...di taksi dalam perjalanan pulang...juz tiga puluh lembar demi lembar terbaca...tepat di jalan tol Rawamangun hanya beberapa meter lagi untuk sampai rumah, ayat terakhir selesai terbaca! Khatam! Khatam! Hausnyaaa....
Sungguh luar biasa menegangkan...sungguh luar biasa lega, sungguh luar biasa syukur!!
Alhamdulillah! Yiiihaaa!!

Flyin' Back Home

(umroh, step 37)

Hari terakhir tiba juga. Time to pack, time to fly, time to be home....

Arrival Gate, King Abdul Aziz Airport, Jeddah. Seeking the departure one..

Still need to buy something? (kok masih ngider?)

Garuda, the big bird, taking us back home...

Thotholan inside...

Blur...but fantastic...that's the big bird's wing...


Finally, Soekarn0 Hatta Airport, save and sound, alhamdulillah!