Hal sedih adalah bila kita merayakan Idul Fitri jauh dari kampung halaman, jauh dari para sesepuh yang biasanya kita bersimpuh, sungkem. Itu kami alamai selama dua kali berturut-turut, saat kami di Tempe. Secara kami adalah warga minoritas disana, maka Idul Fitri bukan menjadi kalender yang istimewa, bahkan pula bukan menjadi hari libur, kalau waktunya ujian ya tetep aja ujian (hanya memang, kalau kita minta izin untuk tidak kuliah, para dosen akan sangat menghormati).
Para mahasiswa Indonesia ini, pada saat Idul Fitri biasanya pagi-pagi, bergabung dengan muslimin lainnya, melaksanakan jamaah sholat Ied. Setelahnya, bagi yang punya jadual kuliah biasa akan izin sehari untuk melewatkan hari itu dengan hikmat, kumpul dengan kawan kerabat dan kita bikin juga lontong opor, sambel goreng kentang dan petai, serta goreng krupuk. Oya, kita bisa beli petai lho di Tempe, kebetulan ada mini market milik orang Vietnam di Tempe, yang menjual aneka produk eksotis Asia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar