Detik-detik tak terhindarkanpun akhirnya datang! kami harus packing dan pulang kandang. papi sudah gondol master's degree, kita sudah kenyang jalan-jalan..akhirnya..kami pulang (meskipun kepulangan kami masih sama seperti berangkan meninggalkan tanah air dulu, tetap berdua saja..).
Perjalanan pulang ke Jakarta sengaja kami ambil rute yang tidak umum, yaitu lewat Arab. Bukan karena hidung Papi Owe mirip-mirip hidung Arab yang menyebabkannya, tapi..sebetulnya kami rencana untuk menutup babak merantau ini dengan umroh..tapi karena kendala teknis niat mulia itu wurung..
Gambar ini adalah gambar yang sedih dan terdampar sebatang kara di Airport Riyadh..
Tapi tak apa niat tak kesampaian..semua Allah yang atur..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar