Malam minggu yang lalu, kami di Bandung. Tante Lis usul dinner di Gampoeng Aceh, di daerah Dago Pakar. Dago sonoan banget, naik ke gunung...
Pemilik resto adalah Pak Zul, yang teman Om Yoko. Sesuai namanya, nuansa resto Aceh banget. Mulai dari menunya sampai ke shisha-nya.
Kami pesan mi Aceh, mi Aceh kepiting, bebek bakar, nasi goreng Aceh, teh tarik, milkshake, sup buah dan martabak Aceh. (yangti dan aku tak berani cicipin kepitingnya, kuatir alergi).
karena daerahnya yang berada di ketinggian di atas rata-rata, maka pemandangan pada malam hari syungguh indah. Lampu-lampu berkerlip di bawah sana sangat menawan..
Kelar makan tentu kami kenyang...Eh, ditawarin nyedot shisha, gimana caranya yak? Shisha adalah semacam "rokok"nya para juragan Arab. Alatnya berupa botol khas, seperti botol di cerita seribu satu malam, di dalamnya ada cairan atau apalah sebagai ramuannya, kemudian botol itu dihubungkan dengan semacam pipa. Dari ujung pipa itulah sang peng-hobi menyedot shisha, mengepulkan asapnya..seperti kalau merokok! sakau man!...
karena merokok saja ndak, maka para bapak hanya milang-miling bentuk shisha..kalau aku ya jeprat-jepret aja..ini nih seru buat bahan nge-post!