Selasa, 29 Juli 2008
Budhe Zen
Senin, 28 Juli 2008
LoronG TeranG
Lorong Terang ini menawarkan permainan kreativitas yang mendidik. Anak diajari untuk mengerti bahwa barang yang sudah tidak berguna bisa didaur ulang menjadi hasil seni yang indah. Ulin Ulan dan Haniif terlibat pembuatan daur ulang kertas. Pertama mereka bersama Om Lorong Terang memblendher kertas sehingga menjadi bubur kertas.
Kemudian bubur itu dicetak di kotak kayu sederhana dengan beralaskan papan tipis...
Setelah bubur tercetak di papan...pada bubur itu ditempel aneka daun kering dan tulisan masing-masing anak yang mencetak, dengan komposisi sesuai kreasi masing-masing...kemudian sekali lagi bubur yang perlahan mengering itu ditimpa dengan lapisan tipis bubur kertas lagi sehingga tempelan daun dan hiasan lain tadi seolah berada di dalam bubur itu...
Nah..nanti setelah bubur itu mengering kena angin dan panas matahari..dia akan berubah menjadi kertas lagi..hanya saja si kertas telah mengalami metamorfosis..yang semula kertas koran menjadi kertas daur ulang berwarna polos dengan hiasan daun kering dan nama..
Karena pas kita harus balik ke Jakarta si bubur belum kering..maka ditinggal dulu di Bandung..nanti tugas papi memberi pigura kalau hasil karya iti sudah totally dried! Bagus..
Instink IBU
Wah...ini adalah pengalaman tak terlupakan dan.....traumatis! Masih di Kukuruyuk, Ulin Ulan dan Haniif dibeliin papi karcis untuk naik motocross! Lihat rutenya saja sebetulnya mami ini sudah miris. Jalannya terbuat dari tanah yang tidak rata melainkan naik turun, berdebu dan udara juga makin panas...
Pada saat melihat Haniif mencoba dan beberapa kali nyungsep..timbul keraguan "bisakah si kecil Ulan?"...secara permainan ini sangat butuh keseimbangan dan kekuatan mengendalikan. Mobil yang ditumpangi tidak kecil, gedhe dan bisa berlari dengan kenceng! Sungguh berbahaya..instink ibu ini sebetulnya telah kuat berbicara...
Namun, papinya karena terdorong rasa ingin menyenangkan anak...dan Ulannya juga mau (karena tidak tahu resikonya!)..akhirnya Ulan didandani dan dinaikkan mobil cross itu...
Dan apa yang terjadi?..baru itungan meter pertama, Ulan langsung tidak dapat mengendalikan mobilnya...mobil berlari kenceng tanpa arah..dan tentu saja akhirnya bisa ditebak! Anak mami yang imut ini terguling, dan akibatnya tangan dan kakinya lecet sana sini...
Kita tidak bisa komplin ke penyelenggara karena disitu ada tulisan "segala resiko ditanggung penumpang!"
Olah nak..maafkan kami ya...untung lukanya hanya lecet ringan saja...dan sedikit memar di pinggang yang semoga segera hilang setelah ditrombopop...
Flying Ulan
Karena kita datang pagi jadi belum ada saingan pendaftar yang lain. Giliran pertama adalah Ulan...dia meluncur kenceng dengan sabuk pengamannya...siiiuuut! Nyampek deh...cepet banget ya?
Joki
Sekali ini Ulin Ulan dan keponakan Haniif naik kuda berkeliling weekend market Kukuruyuk di Mekarwangi, Bandung. Route relatif aman...(tidak seperti di Bandungan yang naik gunung penuh tantangan), di sini jaran hanya lenggut-lenggut mengeliling lapangan...
MotoR GP
Gaya KakaK
Tamu CG
Masih dalam rangkaian karena mbak Nur mantu maka sederek yang masih berada di ibukota berkesempatan menengok kami di Bandung. Ada rombongan mbak yoen dari Jakarta, yang pus dari Wirosari dan pak puk dari Palembang. CG jadi meriah...meski lagi-lagi para tamu hanya lesehan saja, baik makan maupun tidurnya...berteman nyamuk lagi...oh!
Maturnuwun bagi semua yang telah bersudi mampir...
Jumat, 25 Juli 2008
Brad PiTT
Tampak dari kejauhan...seorang bapak ganteng kelihatan repot menggendhong dan menggandeng anak-anaknya...wah keren banget, gayanya "cool daddy"...jangan-jangan Brad Pitt sedang jalan-jalan di Bandung ya? Setelah didekati ternyata papi to...oh yang digendhong itu Unge..dipinjam buat bergaya..Ada-ada saja..
Budhe TUN
yang aku berkesan tentang Budhe Tun ini (mbak-nya Bapak)..adalah saat mengunjungi kami pada waktu kami masih tinggal di rumah dinas adalah komentarnya "..oalah...rumah segini gedhe kok ndak ada musholanya..." Untung waktu itu kami di rumah dinas, jadi kami bisa nge-les.." namanya juga rumah dines budhe...kalau mau ubah denah harus lapor Menteri.."
Karena komentar itu, maka aku kemudian bercita-cita..kelak kalau bisa bikin susuh sendiri musholla is a must, musti ada! Maturnuwun, Budhe..
Pengantin Sunat
Tahu-tahu ada berita bahwa Haniif, sang keponakan, sunat. Gara-garanya ikut rombongan temen-temen masjidnya..Menurut cerita Bunda-nya, sebetulnya dia pada urutan pertama...tapi pada prakteknya malah menjadi nomor terakhir..nomor empat puluh sekian...ndak papa, yang penting ndak mundur teratur...
Ini dia numpang pose di pelaminan Kakak Zaki yang menikah...jadilah dia Pengantin Sunat!
Gaya Lain
pak Dhe
BerkaH
Berkah dari hajatan Mbak Nur, maka kami jadi mempunyai tamu para kasepuhan dari berbagai daerah..yang kalau tidak ada acara mantu ini...rasanya sulit sekali...Pakdhe Pus dan Budhe Zen, keduanya sudah berusia diatas 70 tahun...tapi karena semangat memberi restu cucunya, mereka rela menempuh jarak ratusan kilometer untuk sampai Depok...
CK ikut ketiban berkah karena dapat dikunjungi oleh kerabat-kerabat itu. Matur nuwun sedoyo yang telah berkenan mampir di CK, selalu mohon doa restu semoga CK menjadi sarana kami membangun keluarga sakinah...haamiin!
Ke RafFles Hills
Mumpung pada di Jakarta karena Mbak Nur ngundhuh mantu, maka saudara-saudara yang dari aneka daerah menyempatkan untuk menengok susuh kami untuk pertama kalinya. Sekali ini giliran para tamu mengunjungi Erfi di rumah Raffless Hills-nya. Sayang Erlis, yang rumahnya sebelahan, sedang ngantor (maklum hari kerja), jadi rumahnya suwung... Tampak keluarga Mas War (Rembang), Palembang (Pak Puk) dan Fia (Wirosari) berpose di depan rumah ntan Fie.
NgunduH
Melanjutkan acara mantu hari Minggu lalu, giliran Mbak Nur yang hari Kamisnya kemudian ngundhuh mantu! Sekali ini karena yang kagungan kersa mbak Nur, maka kerabat dari kampung halaman merlokke berdatangan untuk memberikan resto dan doa bagi mempelai berdua. Ada rombongan dari Wirosari, Purwokerto, Rembang, Palembang dan seputar Jakarta sendiri. Gayeng...
Alhamdulillah bisa menjadi ajang reuni keluarga...
Senin, 21 Juli 2008
Gelung MuniL
UcuL
Oyot NjungKiR
NguantuKs
Mbak NUR mantu
Mbak Nur (putra Budhe) yang tinggal di Depok punya mantu! Sebagai pihak pengantin laki-laki, maka kami kerabatnya yang di Jakarta, hari Minggu yang lalu ikut mangayubagyo acara resepsi pernikahan di rumah pengantin putri di daerah Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Karena kami belum survey ke rumah calon besan ini, dan konon daerah Ciledug terkenal akan macetnya, maka mulai jam 6 pagi keluarga CK sudah siap-siap, Ulin Ulan sigap mandi pagi, semua peralatan perjalanan sudah ditata sejak malam sebelumnya....nuansanya kok malah kayak mau sholat Iedul Fitri..pagi-pagi udah pada dandan..
Tetapi ternyata , lalulintas pada hari Minggu pagi tadi cukup bersahabat..sehingga perjalanan menjadi terlalu lancar...dan bahkan kita sampai ke TKP kepagian!...Wah..bikin repot tuan rumah jadinya..yang tadinya masih ingin santai-santai tau-tau keluarga calon besannya sudah ngebyuk!..
Setelah ijab qobul, Zaky (pengantin laki-laki), ditanya pak penghulunya..
"Mas Zaky, sudah punya istri belum?"
"Belum, Pak" jawab Zaky dengan sigap dan kenceng (wah..pak penghulu sedang verifikasi data nih, pikir Zaky).
Pak penghulu malah tertawa.."Lho..mas Zaky kalau sampeyan masih belum punya istri..lha ndak ada gunanya saya sudah nikahkan tadi?"..
"Oh..iya..iya..sudah punya pak!" jawab Zaky dengan muka merah disambut ger-geran para undangan...Wah, pertanyaan jebakan!