Jumat, 07 November 2008

Tunggu Mak DUT

Tiga hari yang lalu, tante-nya Ulin Ulan perlu menjalani operasi kecil di perutnya. Namun demikian harus dibius total dan baru pulih kesadarannya setelah lima jam (horok, lama juga semaputnya).
*kaki tante*

Biasanya setiap orang habis operasi dan dibius, para pembezuk kemudian bertanya " sudah mak dhuut?" alias sudah buang angin?

*tante ditensi suster*
Sambil menemani sang pasien, kami jadi ger-ger-an (guyon habis) soal mak dut ini..


*lakone, di ruang steril*
Syahdan ada tiga orang dari tiga negara yang berbeda. Pada hari pertama, orang berwarga negara Amerika secara sengaja mak dut! di depan teman-temannya..tetapi kemudian dia berkata "Excuse me" namun keukeuh dalam hati berpendapat bahwa kesehatan lebih utama daripada kesopanan.
Hari kedua, lha kok yang dari England yang kelepasan mak dut! Dengan wajah merah malu dia berkata "Pardon me"
Hari ketiga, Ernut dari Indonesia kelepasan anginnya dan dhut!! keras sekali. Semua memandang Ernut...tapi Ernut dengan wajah tanpa ekspresi berkata "It's not me" angkat bahu tinggi-tinggi. Oalah...dasar kebiasaan cari kambing hitam.

2 komentar:

Sekar Lawu mengatakan...

qiqiqi...akhire kowe ketularan tukang mak dhut...!

Ernut mengatakan...

@ayik: kaluk aku pake namamu aku wedi mbok oyak nganti sak kecekelnya..