(mudik 09, part 31, the end)
Akhirnya khatam juga reportasi mudik 1430 H...(sampai mumet upload gambar-gambarnya hehe...).
Perjalanan mudik yang panjang, unik, menyenangkan memuaskan sekaligus melelahkan! Terutama bagi sang sopir...siapa lagi: Papi! Jalanan antar propinsi, antar kota, dalam kota, luar kota...silaturahim ke keluarga A, B, C dan seterusnya...hampir semuanya..Papilah yang berada di balik kemudi, bertanggungjawab atas keselamatan dan kenyamanan kami semua...
Kita yang hanya duduk dan bisa theklak-thekluk saja juga merasakan capek, apalagi yang nyopir, yang harus full konsentrasi...Alhamdulillah semua berjalan lancar, sehat dan selamat...
Thanks to papi, yang telah berjuang menaklukan kilometer jalanan, sehingga agenda mudik semua kesampaian...
Again, thanks....
(PS: begitu selesai mudik, langsung dihadang kegiatan kantor yang full, padat tanpa kompromi...hari ketiga pasca balik, sang sopir agak meriang....harus ada waktu untuk istirahat nih...)
Rabu, 30 September 2009
Last Stop...
Tepar di Batang...
(mudik 09, part 29)
Perjalanan arus balik dimulai Sabtu sore. Kesehatan dan keselamatan pada perjalanan balik adalah nomor satu, oleh karenanya kami tidak ngoyo untuk sampai Jakarta secepatnya, alias sesampainya saja, kalau capai ya istirahat, kalau perlu nginep di jalan ya why not...
Sampai kota Batang sudah hampir jam sembilan malam....sepertinya paling tepat adalah check in dulu di suatu penginapan untuk meluruskan boyok dan perjalanan dilanjutkan pagi harinya....eman-eman sopire kalau dipaksain jalan terus...
Akhirnya, kami belok di hotel Dewi Ratih untuk tepar semalam...
Sebelum tidur, anak-anak pesen mie rebus dulu untuk penghangat perut...
Paginya, sebelum malanjutkan perjalanan, sarapan di hotel dulu: nasi gudeg dan nasi goreng...
Perjalanan arus balik dimulai Sabtu sore. Kesehatan dan keselamatan pada perjalanan balik adalah nomor satu, oleh karenanya kami tidak ngoyo untuk sampai Jakarta secepatnya, alias sesampainya saja, kalau capai ya istirahat, kalau perlu nginep di jalan ya why not...
Sampai kota Batang sudah hampir jam sembilan malam....sepertinya paling tepat adalah check in dulu di suatu penginapan untuk meluruskan boyok dan perjalanan dilanjutkan pagi harinya....eman-eman sopire kalau dipaksain jalan terus...
Akhirnya, kami belok di hotel Dewi Ratih untuk tepar semalam...
Sebelum tidur, anak-anak pesen mie rebus dulu untuk penghangat perut...
Paginya, sebelum malanjutkan perjalanan, sarapan di hotel dulu: nasi gudeg dan nasi goreng...
Sate Tambaksegaran...
(mudik 09, part 27)
Hanya beberapa jam saja di Solo, kita gunakan untuk beli oleh-oleh ala kadarnya untuk teman-teman di Jakarta. Pingin beli produk Orion, lha kok ngantrinya mengular dan produk andalan dia sudah habis...wah laris tenan...Ya sudah, mampir nyate saja...(wah, kompensasi yang aneh). Sekali ini mampir ke Sate Tambaksegaran yang sangat tersohor itu....Namanya sih kharismatik, tapi warungnya tetap sederhana, bahkan spanduknya sudah kumel dan pating sranthil...
Sate buntel, buntel lemak kambing...wooo...seraamm...
Ini wedang es beras kencur dan wedang es sari asem...seger...
Hanya beberapa jam saja di Solo, kita gunakan untuk beli oleh-oleh ala kadarnya untuk teman-teman di Jakarta. Pingin beli produk Orion, lha kok ngantrinya mengular dan produk andalan dia sudah habis...wah laris tenan...Ya sudah, mampir nyate saja...(wah, kompensasi yang aneh). Sekali ini mampir ke Sate Tambaksegaran yang sangat tersohor itu....Namanya sih kharismatik, tapi warungnya tetap sederhana, bahkan spanduknya sudah kumel dan pating sranthil...
Sate buntel, buntel lemak kambing...wooo...seraamm...
Ini wedang es beras kencur dan wedang es sari asem...seger...
breakfast at the airport...
Senin, 28 September 2009
Dinner 3
Dinner 2
Dinner 1
(mudik 09, part 23)
Pepatah jawa: "ojo rumungso biso, biso-o rumangso" artinya janganlah kamu merasa bisa tapi bisalah merasa...
Nah pepatah itu menjadi pegangan saya. Terus terang saya tidak piawai memasak (iya..iya..maksudnya tidak bisa memasak) jadi...saya juga tidak merasa diri bisa masak. Akibatnya kalau tidak ada si mbak yang bertugas masak, saya dan suami hanya berdua saja, (tiga hari di Jakarta sebelum jemput anak-anak...) ya sebaiknya jajan saja..ya to? daripada gitu loh..
Nah ini dinner berduaan kita yang pertama. Ke warung bebek geprek Ibu Kanti. Kita pilih menu bebek goreng sambel ijo...pedesnya..sampai bikin cakit piyut hehe...
Pepatah jawa: "ojo rumungso biso, biso-o rumangso" artinya janganlah kamu merasa bisa tapi bisalah merasa...
Nah pepatah itu menjadi pegangan saya. Terus terang saya tidak piawai memasak (iya..iya..maksudnya tidak bisa memasak) jadi...saya juga tidak merasa diri bisa masak. Akibatnya kalau tidak ada si mbak yang bertugas masak, saya dan suami hanya berdua saja, (tiga hari di Jakarta sebelum jemput anak-anak...) ya sebaiknya jajan saja..ya to? daripada gitu loh..
Nah ini dinner berduaan kita yang pertama. Ke warung bebek geprek Ibu Kanti. Kita pilih menu bebek goreng sambel ijo...pedesnya..sampai bikin cakit piyut hehe...
Nanas Yangti
Kembang api...
(mudik 09, part 21)
Saya tidak setuju kalau anak-anak main mercon alias petasan...kalau kembang api...ya..bolehlah...sedikit saja dan dengan pengawasan....
Kembang api kupu-kupu...sebetulnya kayak mercon, tapi tidak berbunyi dhor!!
Kembang api tetes, serem juga dijepret begini ya...kebul dalam kegelapan! hiii....
Kembang api dibalik mlanding...
Saya tidak setuju kalau anak-anak main mercon alias petasan...kalau kembang api...ya..bolehlah...sedikit saja dan dengan pengawasan....
Kembang api kupu-kupu...sebetulnya kayak mercon, tapi tidak berbunyi dhor!!
Kembang api tetes, serem juga dijepret begini ya...kebul dalam kegelapan! hiii....
Kembang api dibalik mlanding...
Langganan:
Postingan (Atom)